Mengalami cedera patah tulang leher biasanya
membuat seseorang tersiksa. Tapi Philip Loveday mampu bertahan hidup selama
lebih dari 40 tahun dengan kondisi leher patah. Bagaimana bisa?
Philip Loveday (59 tahun) adalah seorang mantan tentara yang mengalami cedera di leher saat sedang bermain rugby ketika ia masih berusia 16 tahun, ia mengalami cedera akibat ada pemain yang tidak sengaja menjatuhkannya ketika bertanding.
Kejadian ini bermula ketika ia tengah bermain dan mencoba melewati garis untuk mencetak poin, namun pemain lawan menjatuhkannya dengan menjegal lehernya sehingga ia terjatuh. Saat itu ia hanya mendengar suara krek dan dibawa ke rumah sakit.
Namun saat mengalami cedera tersebut, pemeriksaan dengan sinar X tidak berhasil mengidentifikasi tulang belakang yang patah. Ketika itu ia melakukan pemeriksaan MRI scan dan hasilnya ada dislocating pada bahunya.
Hingga akhirnya dokter berhasil mengidentifikasi bahwa ia mengalami patah tulang leher, diungkapkan pula bahwa ia harus hidup dengan kerusakan tersebut karena dokter tidak bisa memperbaiki cedera pada tulang belakang C3 nya.
"Dokter bertanya apakah saya tahu saya memiliki patah leher, saya bilang tidak. Tapi dokter menunjukkan patah leher tersebut masih terlihat di scan dan saya sangat terkejut," ujar Loveday, seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/5/2012).
Awalnya Loveday berpikir otot lehernya hanya bisa bertahan atau kuat selama 20 tahun saja dan kepalanya akan berada di pundak, tapi ternyata ia salah, karena ia mampu bertahan hingga 40 tahun lebih.
Loveday menuturkan untuk memperbaiki kondisi ini, otot lehernya diperkuat dengan mengambil tekanan dari kolom di tulang belakangnya. Dulu ia juga mengalami masalah kesehatan seperti post-traumatic stress disorder dan sleep apnea. Tapi beruntung ia kini sudah bisa mengatasi masalah tersebut.
"Ini adalah hal yang luar biasa bahwa saya masih disini dan mampu berjalan. Saya percaya gaya hidup aktif telah mencegah saya menderita masalah jangka panjang akibat cedera ini," ujar Loveday.
sumber
Philip Loveday (59 tahun) adalah seorang mantan tentara yang mengalami cedera di leher saat sedang bermain rugby ketika ia masih berusia 16 tahun, ia mengalami cedera akibat ada pemain yang tidak sengaja menjatuhkannya ketika bertanding.
Kejadian ini bermula ketika ia tengah bermain dan mencoba melewati garis untuk mencetak poin, namun pemain lawan menjatuhkannya dengan menjegal lehernya sehingga ia terjatuh. Saat itu ia hanya mendengar suara krek dan dibawa ke rumah sakit.
Namun saat mengalami cedera tersebut, pemeriksaan dengan sinar X tidak berhasil mengidentifikasi tulang belakang yang patah. Ketika itu ia melakukan pemeriksaan MRI scan dan hasilnya ada dislocating pada bahunya.
Hingga akhirnya dokter berhasil mengidentifikasi bahwa ia mengalami patah tulang leher, diungkapkan pula bahwa ia harus hidup dengan kerusakan tersebut karena dokter tidak bisa memperbaiki cedera pada tulang belakang C3 nya.
"Dokter bertanya apakah saya tahu saya memiliki patah leher, saya bilang tidak. Tapi dokter menunjukkan patah leher tersebut masih terlihat di scan dan saya sangat terkejut," ujar Loveday, seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/5/2012).
Awalnya Loveday berpikir otot lehernya hanya bisa bertahan atau kuat selama 20 tahun saja dan kepalanya akan berada di pundak, tapi ternyata ia salah, karena ia mampu bertahan hingga 40 tahun lebih.
Loveday menuturkan untuk memperbaiki kondisi ini, otot lehernya diperkuat dengan mengambil tekanan dari kolom di tulang belakangnya. Dulu ia juga mengalami masalah kesehatan seperti post-traumatic stress disorder dan sleep apnea. Tapi beruntung ia kini sudah bisa mengatasi masalah tersebut.
"Ini adalah hal yang luar biasa bahwa saya masih disini dan mampu berjalan. Saya percaya gaya hidup aktif telah mencegah saya menderita masalah jangka panjang akibat cedera ini," ujar Loveday.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar