Untuk menjaga kebugaran tubuh, bersepeda sama bagusnya dengan olahraga lainnya seperti jogging atau aerobik. Namun khusus pada laki-laki, bersepeda santai akan jauh lebih aman karena kalau terlalu serius bisa menyebabkan kemandulan.
Para peneliti dari University of California di Los Angeles (UCLA) membuktikan, pegowes yang terlalu serius menekuni hobi bersepedanya cenderung lebih rentan mengalami ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini mempengaruhi sperma dan sistem reproduksi secara keseluruhan.
Kecenderungan ini dilihat berdasarkan kadar esteraldiol, semacam hormon esterogen yang merupakan metabolit aktif dari hormon testosteron. Pada pegowes yang terlalu serius, kadar estradiol meningkat 2 kali lipat dibanding pada laki-laki yang bersepeda hanya untuk senang-senang.
Selain mempengaruhi kualitas sperma yang diproduksi, kelebihan kadar estradiol juga berhubungan dengan berbagai kondisi seksual sekunder. Di antaranya yang sering ditemukan adalah rontoknya rambut kemaluan serta membesarnya payudara pada laki-laki.
"Meski baru permulaan, temuan ini mengindikasikan adanya hubungan antara tipe olahraga tertentu dengan perubahan hormon seks pada laki-laki," kata Leah FitzGerald yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (25/5/2012).
Berbagai penelitian yang dilakukan selama ini lebih banyak mengaitkan olahraga dengan kesehatan reproduksi pada perempuan. Khususnya saat bersepeda, selama ini perempuan diketahui lebih rentan mengalami gangguan seksual terutama karena posisi sadel yang tidak nyaman.
Dalam penelitian kali ini, FitzGerald melakukan pengamatan terhadap 115 laki-laki pegowes yang sebagian besar adalah atlet dan sisanya hanya menggemari sepeda untuk bersenang-senang. Hasil tes darah menunjukkan, para atlet memiliki kadar estradiol 2 kali lebih banyak dari partisipan yang lain.
Para peneliti dari University of California di Los Angeles (UCLA) membuktikan, pegowes yang terlalu serius menekuni hobi bersepedanya cenderung lebih rentan mengalami ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini mempengaruhi sperma dan sistem reproduksi secara keseluruhan.
Kecenderungan ini dilihat berdasarkan kadar esteraldiol, semacam hormon esterogen yang merupakan metabolit aktif dari hormon testosteron. Pada pegowes yang terlalu serius, kadar estradiol meningkat 2 kali lipat dibanding pada laki-laki yang bersepeda hanya untuk senang-senang.
Selain mempengaruhi kualitas sperma yang diproduksi, kelebihan kadar estradiol juga berhubungan dengan berbagai kondisi seksual sekunder. Di antaranya yang sering ditemukan adalah rontoknya rambut kemaluan serta membesarnya payudara pada laki-laki.
"Meski baru permulaan, temuan ini mengindikasikan adanya hubungan antara tipe olahraga tertentu dengan perubahan hormon seks pada laki-laki," kata Leah FitzGerald yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (25/5/2012).
Berbagai penelitian yang dilakukan selama ini lebih banyak mengaitkan olahraga dengan kesehatan reproduksi pada perempuan. Khususnya saat bersepeda, selama ini perempuan diketahui lebih rentan mengalami gangguan seksual terutama karena posisi sadel yang tidak nyaman.
Dalam penelitian kali ini, FitzGerald melakukan pengamatan terhadap 115 laki-laki pegowes yang sebagian besar adalah atlet dan sisanya hanya menggemari sepeda untuk bersenang-senang. Hasil tes darah menunjukkan, para atlet memiliki kadar estradiol 2 kali lebih banyak dari partisipan yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar